Siapa Yang Dikambinghitamkan Dalam Cerpen 'The Black Sheep' Karya Italo Calvino
Halo, ini adalah kali kedua saya bikin analisis sederhana cerpen. Kali kedua ini, saya masih bisa konsisten posting, meskipun ada sedikit bumbu males dan buru-buru. Cerpen yang saya analisis masih dari karya Italo Calvino, yang judulnya Kambing Hitam atau The Black Sheep.
About The Author.
Italo Calvino adalah seorang jurnalis, cerpenis, dan novelis terkenal asal Italia, yang karya-karyanya banyak diterjemahkan ke bahasa Inggris. Judul asli cerpen ini adalah “La Pecora Nera” dan pertama kali terbit pada tahun 1993 dalam koleksi cerita pendek yang berjudul Prima che tu dica ‘Pronto’. (sumber)
Summary.
Dahulu kala, ada sebuah negara dimana profesi penduduknya adalah pencuri. Setiap malam mereka pergi merampok tentangga mereka, dan ketika pulang mereka mendapati rumah mereka juga terampok. Dengan cara ini semua hidup damai. Kemudian tiba-tiba datanglah seorang jujur di negeri tersebut, yang tidak bisa mencuri, karna ia jujur. Pada akhirnya, setiap malam ada satu rumah yang semakin kaya, karna tidak dirampok si jujur. Semakin lama, semakin banyak perubahan. Yang kaya semakin banyak, yang miskin semakin banyak. Lalu, orang kaya semakin berpikir mengenai kekayaan mereka sehingga mereka membentuk kesatuan polisi dan penjara. Begitulah akhirnya terjadi perubahan-perubahan setelah datangnya si jujur.
Analysis.
Cerpen ini bagus, singkat, tapi ngena banget, bahkan diliat dari judulnya. Kita pasti langsung paham, kalau cerpen ini bukan kambing hitam dalam arti yang sebenarnya, tapi lebih kepada sosok. Cerpen ini menekankan tentang siapa yang dijadikan kambing hitam dalam suatu tatanan masyarakat yang memiliki sebuah sistem.
"Kambing hitam menurut KBBI adalah orang yang dalam suatu peristiwa sebenarnya tidak bersalah, tetapi dipersalahkan atau dijadikan tumpuan kesalahan” (Sumber KBBI Daring)
Sebenernya, dengan sekali baca kita langsung tau kok siapa yang dijadiin kambing hitam, soalnya ditulis jelas sama authornya.
There was a country where they were all thieves.
.....
One day, how we don't know, it so happened that an honest man came to live in the place.
Nah keliatan jelas kan. Dari awal, udah keliatan kalau si orang jujur inilah yang dijadikan kambing hitam. Dia dateng dan tinggal di sebuah tempat dimana isinya adalah pencuri semua.
Biar analisis sederhana saya ini terarah dan ngga beleber kemana-mana, saya bakal nulis ini berdasarkan dua poin yang saya tangkep.
1. Orang jujur yang disalahkan karena berbuat sesuai dengan dirinya yaitu jujur.
2. 'Orang jujur' yang dikambinghitamkan di sebuah masyarakat. Dalam hal ini, 'orang jujur' hanyalah sebuah identitas, tanpa embel2 perbuatannya seperti apa dan bagaimana.
Poin pertama, orang jujur yang disalahkan karena berbuat jujur. Seoerti yang udah saya sampaikan sebelumnya, si jujur ini dateng ke negri yang isinya adalah pencuri. Di negeri tersebut, mereka punya sistem dimana mereka akan saling mencuri satu sama lain tiap malam. Dengan cara itu, semua orang bisa tetap hidup sejahtera-karna mereka mencuri milik orang lain.
Ngga ada yang terlalu kaya, ataupun terlalu miskin disana, semua aman dan tentram. Si jujur yang pindah disitu, berarti 'seharusnya' ngikutin yang berlaku disana dong ya.
TAPI, dia orang jujur, jadi apapun yang terjadi dia ngga akan mencuri. Meskipun juga dia tau lama-lama dia pasti jatuh miskin, karna dia ngga mencuri dan orang lain tetep mencuri di rumahnya.
Sebenarnya, si jujur ngga salah. Pertama, dia orang jujur, jadi mau sistemnya kaya gimana, dia udah berbuat jujur. Yang kedua, dari awal sistem di masyarakat itu udah salah. Ya kali mereka hidup caranya dengan saling maling satu sama lain. Saya bahkan mempertanyakan sistem yang mereka buat ini.
There was a country where they were all thieves.
At night everybody would leave home with skeleton keys and shaded lanterns and go and burgle a neighbour's house. They'd get back at dawn, loaded, to find their own house had been robbed.
Saya pertama kali baca beneran gemes, soalnya ya si jujur tadi bener. Dia berbuat jujur, hal susah dan takut dilakuin orang, tapi dia justru tetep berbuat jujur. Dia tau dia pasti bakalan miskin, tapi ya tetep aja jujur. Kenapa? Ya karna dia orang jujur.
Saya
juga menyadari sesuatu. Bahwa betapa menjadi jujur itu sulit, dan bahwa banyak
banget orang yang ngga jujur yang jadi penguasa di negri ini. Mereka bisa
melakukan apapun. Kena kasus atau dijadiin tersangka pun, mereka masih bisa
menghindar dan hidup mewah. Inget kan, yang kemaren viral banget itu?
Saya
ngga akan bahas sosok viral itu disini, nanti kepanjangan dan out of topic.
Yang saya tangkap, disetiap ada kekacauan atau perubahan, orang-orang butuh
kambing hitam. Buat apa? Ya buat disalahkan.
Misalnya
gini, ada orang yang sakit apa gitu. Lalu orang itu kritis, dan langsung
ditangani oleh dokter. Setelah berjuang sana sini, pasien tersebut ngga bisa diselamatkan.
Ketika dokternya mengabari ke keluarganya, keluarganya ngga terima. Bahkan
mereka marah2 dan mukul2 dokternya, kadang sampe dendam sama dokternya. Nah si
dokter ini masuk kategori kambing hitam.
Dokternya
ngga salah, tapi keluarganya tetep marah. Mereka butuh seseorang buat
disalahkan, buat tempat mereka meluapkan kemarahan sekaligus kesedihan. Sering
kok kaya gini. Miris ya.
Masuk
ke poin kedua, yaitu 'Orang jujur' yang dikambinghitamkan di sebuah masyarakat.
Dalam hal ini, 'orang jujur' hanyalah sebuah identitas, tanpa embel2
perbuatannya seperti apa dan bagaimana. INGAT,
ORANG JUJUR ITU ANGGAPLAH HANYA SEBUAH NAMA.
Menurut saya, kedatangan si jujur dalam komunitas masyarakat itu
bisa dibilang 'salah'. Inget, dia dateng entah darimana dan
mengacaukan sistem yang udah tertata rapi dan membuat mereka memiliki
ketimpangan disana sini. Muncul konflik dan kekacauan, dan yang kaya semakin
kaya atau yang miskin semakin miskin.
Masyarakat
disana ngga secara langsung menyalahkan si jujur, tapi ada dampak yang terjadi
di sana. Udah pasti dampak ini karna kedatangan dia.
Poin
penting dari cerpen ini sebenernya poin nomor 1, tapi poin nomor 2 saya tulis
buat mengingatkan, tentang kenapa si jujur disalahkan. Poin no 2 ini dilihat
dari sisi masyarakat negara itu. Yang mereka tau kan sistemnya mereka benar.
Kesimpulan.
Cerpen
ini merupakan salah satu karya, yang merupakan satire dan digunakan untuk
mengkritik masyarakat. Kambing hitam dalam cerpen ini adalah sosok si jujur,
yang sebenarnya benar berbuat jujur, tetapi karna dia memasuki sebuah komunitas
masyarakat dengan sistem yang salah, maka yang dianggap salah adalah si jujur.
Jadi,
temen-temen udah baca cerpen The Black Sheep ini? Cerpen ini menarik banget
lho, apa kalian teringat sesuatu juga?
Ketika baca cerpennya aku ketawa dong. Gatel keinget negara. Halah. Tapi gatel juga karena ide tulisannya cerdas banget. Satu sisi aku setuju dengan analisismu. Di sisi lain, cerpen itu menantangku untuk bertanya: kalau kasusnya semua orang berbuat baik, lalu ada segelintir yg jahat...bisakah kita memahami/berempati pada segelintir yg jahat itu sama seperti kita empati pada Si Jujur? Eh, membingungkan ya? Intinya, membuatku mempertanyakan apa itu baik dan apa itu jahat dan siapa yang bisa mengukurnya.
ReplyDeleteKebanyakan emang pada inget negara sendiri haha, di web fiksi lotus pun gitu.
DeleteTentang pertanyaan kamu, saya jadi ikut mikir juga deh. Tapi yang saya yakini sih, secara reflek (pada dasarnya juga) pasti banyak yang membela orang2 baik, tapi kurang bisa berempati pada yang jahat.
Tapi yang perlu dilihat ngga cuma perbuatannya sih, tapi faktor lain juga. Btw, mikirin apa itu baik atau jahat itu berat soalnya bisa beleber kemana-mana haha. Thank you so much :) saya suka diajak diskusi tertulis gini haha